Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2015-2016 SMP Tarakanita 4 tampak memadati area parkir diantar oleh orang tua masing-masing. Masih dengan seragam sekolah asal, para peserta didik ini memasuki kawasan sekolah disambut dengan senyum oleh bapak-bapak petugas keamanan (satpam sekolah) dan kakak-kakak pengurus OSIS.  Sebanyak 174 peserta didik baru tahun ini memulai Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) yang diselenggarakan dari 27 – 29 Juli 2015 di lingkungan sekolah. Masa orientasi ini bertujuan untuk menyiapkan para peserta didik baru agar terbantu dalam beradaptasi di lingkungan sekolah, pelajaran, guru-guru dan kakak kelas. Rangkaian kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini diketuai oleh Ibu Christina Ika Maheni. Sebagai guru yang baru 3 tahun berkarya di SMP Tarakanita 4 ini Bu Ika merasa tertantang untuk mengajak para peserta didik baru cepat beradaptasi dengan situasi yang serba baru.

Upacara Bendera Sambut Tahun Ajaran Baru

Setelah menikmati liburan akhir tahun ajaran 2014-2015 dan liburan Idul Fitri segenap warga SMP Tarakanita 4 Jakarta menyiapkan diri untuk melanjutkan perjuangan dengan belajar dan berkarya di tahun ajaran baru. Selain memohon berkat Tuhan dalam Misa awal Tahun ajaran, Upacara Benderapun diadakan untuk mengawali proses belajar dan mengajar. Salam Tarakanita yang menjadi salam khas Tarakanita diserukan oleh seluruh peserta upacara yang dipimpin oleh Gabriel siswa kelas 8. Bapak FX Suminto M Pd selaku kepala sekolah menjadi pembina upacara menyampaikan pesannya. “ Kelas 9 sebagai si sulung diharapkan menjadi teladan bagi adik-adiknya di kelas 8 dan 7”, Pak Minto berpesan.

Jakarta - Tarpatnews

Tarpat Cup 11 merupakan Tarpat Cup yang berbeda dengan Tarpat Cup sebelumnya. Selama beberapa kali, Tarpat Cup menghadirkan English Competition sebagai salah satu cabang perlombaan. Namun, pada Tarpat Cup 11 ini dihadirkan sesuatu yang berbeda.

Komputer Baru Semangat Baru

(Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

yang Mendukung Pembelajaran di Sekolah)

 

 

Jakarta – Tarpatnews

Perkembangan pendidikan di Indonesia ternyata berjalan begitu cepat. Bila pada masa lampau kegiatan belajar dan mengajar lebih banyak berada di dalam ruang kelas dan berbasis pembelajaran konvensional, maka pada masa sekarang ini hal tersebut tidaklah cukup. Pada masa ini pembelajaran mulai bergerak ke arah penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang bisa diaplikasikan dalam berbagai aspek pembelajaran.

Jakarta – Tarpatnews

Selama ini Ujian Akhir di suatu tingkat pendidikan (pada saat ini untuk tingkat SMP dan SMA/K disebut dengan Ujian Nasiona/UN) biasa berbentuk paper-based test atau berbasis kertas. Bisa dibayangkan betapa banyaknya kertas yang harus disiapkan dan digunakan untuk ujian tersebut. Kertas itu sendiri berasal dari pohon. Artinya demi mendapatkan kertas kita harus menumbangkan banyak pohon, dan untuk mendapatkan pohon yang mampu menghasilkan kertas dibutuhkan waktu bertahun-tahun sampai pohon itu siap menghasilkan kertas. Bisa dibayangkan betapa kita manusia secara luar biasa mengeruk dan mengabiskan sumber daya alam hanya untuk kepentingan sesaat.