Article Detail

Sharing Bagaimana Belajar di Jepang Bersama Alumni

Jumat(15/7/2022) selepas misa awal tahun ajaran 2022-2023 peserta didik kelas 7 SMP Tarakanita 4 Jakarta berkesempatan untuk mendengarkan sharing pengalaman belajar di Jepang bersama alumni SMP Tarakanita 4 yang saat ini sedang belajar di Jepang.

Dialah Jonathan Virya Setyawan alumni SMP Tarakanita 4 angkatan 36. Saat ini sedang menempuh bangku kuliah di Fakultas Industri Jurusan Kimia Terapan Tokai University. Ada 4 hal utama yang disharingkan oleh Kak Jonathan kali ini. Menurut Kakak Jonathan, biaya hidup di Jepang itu lebih mahal jika dibandingkan dengan di Indonesia. Dicontohkan, makanan Ramen di sana  berkisar antara 35.000 – 135.000 rupiah tergantung dengan jenis dan toppingnya. Donburi/makanan dalam mangkok berkisar antara 400 - 800 yen.

Kak Jonathan menceritakan juga tentang musim di Jepang. Di Jepang ada 4 musim, yaitu; panas, semi, dingin, dan gugur. Musim panas biasanya terjadi pada bulan Juni – September dengan suhu berkisar 30 derajat. Sedangkan musim semi terjadi pada bulan April - Juni dengan suhu sekitar 15 derajat. Musim dingin terjadi pada bulan November – Januari dengan suhu berkisar 0 – 10 derajat, dan musim gugur suhu berkisar pada 10 – 20 derajat.

Untuk bisa berkuliah di Jepang, kita harus terlebih dahulu menjalani  kelas persiapan belajar di universitas. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi agar bisa kuliah di Jepang, d antaranya adalah tes bahasa Jepang (JLPT) yang terdiri dari 5 level. Disarankan bagi kita yang akan belajar di jepang harus terlebih dahulu memiliki kecakapan dalam berbahasa Jepang karena hampir semua pelajaran di Jepang mengunakan bahasa Jepang.

Sharing diakhiri dengan tanya jawab oleh Kak Jonathan dan pesrta didik. Dalam sesi tanya jawab ini peserta didik terlihat antusias untuk mengajukan pertanyaan ke Kak Jonathan dan dari mereka yang bertanya sebagian besar mengajukan pertanyaan dalam bahasa Jepang.

***

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment