Article Detail

Nihon Club, Sharing Pengalaman Bersama Alumni dari Jepang

Kali ini ekstrakurikuler budaya Jepang atau yang biasa disebut dengan Nihon Club mendapatkan tamu alumni SMP Tarakanita 4 angkatan ke-36. Ialah Jonathan Virya berlaku sebagai narasumber kegiatan.

              Dalam kegiatan ini melibatkan para peserta didik SMP Tarakanita 4 dari kelas 7 hingga kelas 9 yang tergabung dalam Ekstrakurikuler Nihon Club. Jonathan selaku narasumber, saat ini sedang menempuh studi untuk tahun ketiga di Universitas Tokai, Tokyo, jurusan kimia terapan.

              Sharing bersama alumni ini diadakan guna memantik semangat peserta Nihon Club untuk belajar bahasa dan budaya Jepang dengan lebih giat lagi. Melalui sharing bersama kakak kelas ini diharapkan para siswa semakin terpacu belajarnya.

              Kegiatan Nihon Club ini berlangsung pada hari Senin, tanggal 27 Februari 2023 pukul 14.15 – 15.45 itu diselenggarakan secara luring dibuka dengan doa bersama dilanjut sharing pengalaman oleh Jonathan sebagai pelajar asing di Jepang.

              Ada banyak informasi yang disampaikan mulai dari persiapan masuk institusi pendidikan seperti memilih sekolah atau universitas. Selain itu disampaikan juga jalur masuk yang disediakan oleh lembaga di Indonesia yang bekerjasama dengan Jepang.

              Hal yang menarik dari sharing pengalaman kali ini adalah dinamika kehidupan di Jepang sebagai pelajar atau mahasiswa asing. Disampaikan juga bahwa sebagai pelajar maupun mahasiswa asing yang ingin punya uang tambahan bisa bekerja paruh waktu atau yang biasa disebut dengan baito dengan bayaran sekitar 1000 Yen perjam. Hal ini wajar dan banyak pelajar maupun mahasiswa yang melakukannya disela jam sekolah atau kuliah.

              Kegiatan sharing kali ini sangat seru saat tanya jawab. Banyak peserta yang bertanya tentang kehidupan di Jepang seperti berapa biaya hidup satu bulan di Tokyo yang merupakan kota besar, bagaimana perasaan narasumber saat pertama kali merantau di Tokyo, sampai universitas mana yang biaya kuliahnya mahal.

              Selain peserta bertanya, narasumber juga gantian bertanya ke peserta dengan materi yang sudah disampaikan sebelumnya seperti berapa level Japanese Language Proviency Test (JLPT) atau tes kemampuan Bahasa Jepang untuk orang berbahasa non-Jepang yang ditawarkan penyelenggara tes, sampai tebak mata kuliah narasumber yang ditulis dalam tulisan Jepang.

              Setelah selesai, kegiatan ditutup dengan doa dan para peserta kembali ke rumah masing-masing.***

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment