Article Detail

WORKSHOP SEXUALITAS SMP TARAKANITA 4

Latar belakang

Perjalanan hidup akan melalui tahapan yang pasti. Dari setiap bagian kehidupan, telah diyakini bahwa sang pencipta membentuk setiap pribadi. Pembentukan dilakukan melalui pengalaman-pengalaman yang seringkali di luar kendali diri. Namun setiap pribadi telah dibekali potensi dan wewenang untuk memilih dalam merespon persoalan hidupnya menjadi pengalaman dirinya. Memberikan pemahaman yang relevan dengan masalah sexualitas, akan membantu siswa kelas 8 & 9 SMP Tarakanita 4, memanfaatkan secara efektif, dalam memilih respon menghadapi masalah masa remaja.

Sasaran :

  1. Memastikan siswa mampu merespon secara tepat persoalan yang berkaitan dengan sexualitas pada dirinya dan yang ada di lingkungan sekitar.
  2. Siswa memahami fungsi dan makna tubuhnya, sehingga mampu berpihak pada dirinya dengan menggunakan tubuhnya untuk hal-hal yang bermanfaat bagi kualitas hidupnya.
  3. Siswa memahami makna dirinya dan menghargai dirinya melalui ungkapan dan sikap hidup yang positif.
  4. Siswa  memahami keberadaan orang lain dan menghargai relasi melalui ungkapan sikap  efektif.

 

 

 

Agenda :
  • Diawali dengan sambutan dari pihak sekolah diwakili oleh Bp Bernadus Boli sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan yang dilaksanakan di AULA sekolah
  • Pelaksana adalah FKKSKM ( Forum Orang Tua Siswa ) , Ibu Dewi Sadikin sebagai nara sumber
  • Peserta adalah siswa kelas 8 & 9 sedangkan siswa kelas 7 mengikuti kegiatan MOPDB ( Masa Orientasi Peserta Didik Baru )
  • Workshop dimulai pukul 09.30 – 12.15 , pukul 11.00 – 11.20 kegiatan diberhentikan untuk istirahat 
  • Pukul 11.20 kegiatan dilanjutkan lagi hanya untuk kelas 9 , karena kelas 8 bersama dengan kelas 7 melaksanakan kegiatan MOPDB , kelas 7 minta tanda tangan kepada kakak kelas 8 / perkenalan siswa
  • Workshop sexualitas untuk kelas 9 selesai pukul 12.15

 

Kegiatan :

          Awalnya ibu Dewi memberikan penjelasan pada para siswa tentang sexualitas. Para siswa masih bisa mendengarkan dengan baik , tetapi saat sudah berjalan kurang lebih 25 menit para siswa mulai bosan lalu para siswa kurang mendengarkan informasi yang disampaikan . Ibu Dewi lalu membuat kesepakatan pada para siswa untuk bertanya tentang sexualitas dituliskan pada secarik kertas , para siswa antusias untuk bertanya karena dituliskan dan merasa nyaman , tidak malu untuk bertanya . Dari pertanyaan – pertanyaan tersebut Ibu Dewi lalu menjawab , karena saat para siswa menuliskan pertanyaan tidak dibatasi tentang pertanyaan tersebut , maka pertanyaan kurang fokus dari sexualitas untuk remaja / pertanyaan kurang pantas jika ditanyakan di workshop tersebut . Kami yang mendengarkan macam – macam pertanyaan itu terkejut karena kami tidak menyangka siswa akan bertanya seperti itu . Nampaknya  Ibu Dewi kewalahan / bingung untuk menjawabnya , maka saat menjawab siswa kelihatan kurang jelas / paham . Karena pertanyaan sebaiknya ditujukan untuk orang dewasa . Hal ini yang membuat suasana menjadi ramai , pembicara harus mengingatkan berulang – ulang pada para siswa untuk diam mendengarkan. Contoh pertanyaan yang umum dari para siswa antara lain : - penyakit kelamin mengapa bisa terjadi , - bagaimana cara menjaga kebersihan alat – alat reproduksi manusia , - apa itu HIV , - mitos tentang kalau berciuman dengan lawan jenis bisa mengakibatkan kehamilan pada pihak perempuan . Pertanyaan yang lain tidak saya sampaikan karena menurut saya kurang etis jika saya tampilkan . Saat jam istirahat ada pertanyaan yang

belum terjawab oleh Ibu Dewi sementara kelas 8 setelah istirahat berkumpul di lapangan bersama kelas 7 hal ini yang membuat beberapa siswa agak kecewa karena tidak bisa mengikuti lebih lanjut terutama kelas 8 yang sudah membuat pertanyaan tetapi belum bisa mendapatkan jawabannya . Setelah istirahat selesai 20 menit dilanjutkan lagi untuk kelas 9 saja yang berada di aula dengan melanjutkan menjawab pertanyaan – pertanyaan oleh Ibu Dewi . Suasana saat itu dapat berjalan dengan baik karena tinggal kelas 9 sehingga komunikasi bisa lancar hanya sedikit gangguan dari beberapa siswa yang memang kurang bisa memperhatikan dengan baik . Akhirnya pada pukul 12.10 selesailah workshop sexualitas untuk siswa – siswi kelas 8 & 9 SMP Tarakanita 4 , dilanjutkan dari pihak sekolah mengucapkan terima kasih kepada FKKSKM yang sudah memberikan waktu dan nara sumber untuk workshop sexualitas .

 

Evaluasi kegiatan :

  • Kegiatan seperti ini jika sudah menjadi agenda dari bidang kesiswaan akan lebih baik jika dipersiapkan lebih lama waktunya . Supaya kedua belah pihak bisa menyiapkan dengan baik . Terutama materi dan cara penyampaian nya / metode .
  • Agar para siswa dapat bekerjasama dengan baik maka sebaiknya wali kelas dilibatkan / ikut dalam kegiatan ini .
  • Materi dibuat lebih menarik agar para siswa dapat mendengarkan / memahami dengan baik pula dan menambah wawasan sesuai dengan latar belakang dan sasaran yang ingin dicapai
  • Jika memungkinkan waktu pelaksanaan tidak berbarengan dengan kegiatan yang lain supaya bisa lebih fokus / dapat berjalan dengan baik / waktu tidak terpotong untuk istirahat
  • Secara keseluruhan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana

 

 

-      Ibu Endang -

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment