Article Detail

Bertamasya di Selasar

Bertamasya di Selasar

Jakarta – Tarpatnews. Perkemahan Jumat-Sabtu (Perjusa) hampir tiba. Salah satu persiapan yang dilakukan oleh semua kakak Pembina adalah melatih setiap regu untuk  menyiapkan masakan yang mudah dan cepat saji. Ketrampilan memasak yang dipraktikan pada hari Rabu, 6 April disambut meriah oleh seluruh siswa. Masakan yang mudah dibuat adalah sayur sop, tahu dan tempe goreng. Bahkan ada pula regu yang menggoreng daging ayam dantelur. Suasana yang dibangun penuh kekeluargaan. “Ah, tempenya asin sekali”, seru Kak Abe sambil mengernyitkan dahinya. “Semoga nggak kena darah tinggi, nih”, tambahnya sambil tertawa.

Praktik memasak ini wajib dilaksanakan sebelum mereka berangkat ke Bogor untuk Perjusa. Masing-masing regu mendapat tempat memasak sesuai dengan nama regu yang sudah ditempel di dinding-dinding sekolah.  Selain untuk mencukupi kebutuhan anggota regu, mereka harus pula menyiapkan satu piring untuk dicicipi oleh kakak Pembina. Masakan sop dari yang tidak ada rasa sampai yang asin sekali ada di sini. Tujuan kegiatan memasak ini adalah agar anak secara mandiri memenuhi kebutuhan makan mereka saat Perjusa. Kemandirian regu harus diupayakan agar dapat mencukupi kebutuhannya. Kegiatan ini berlangsung sekitar 2 jam.

Hal yang paling menarik adalah mereka harus makan bersama di aula sambil duduk di atas tikar yang sudah disiapkan oleh masing-masing regu. Mirip sebuah tamasya keluarga besar. Aturan yang diterapkan adalah tidak ada seorang pun boleh makan sebelum semua regu selesai memasak dan menaruh masakannya di aula. Anak putra dan anak putri menunjukkan kecekatan dalam memasak dan membersihkan tempat.

Kegiatan memasak seperti ini diharapkan dapat memupuk jiwa saling membantu dan mau menerima semua masakan yang sudah dimasak lalu mensyukuri makanan yang ada dengan cara menghabiskan makanan tersebut. (Sr Greta CB )


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment